"Paragraf" bagi sebagian siswa adalah momok yang sangat menakutkan, apa lagi kalau sudah diimplementasikan dalam soal-soal ulangan harian, umum, maupun dalam soal UN. Hal ini terjadi karena kalau berbicara/berkaitan dengan paragraf, ketakutan yang muncul adalah jumlah wacana yang disampaikan sangat panjang, dan pada akhirnya membuat siswa malas dan enggan mengerjakannya.
Secara sederhana paragraf adalah kumpulan kalimat yang satu dan padu. Satu artinya bahwa dalam sebuah paragraf hanya memiliki satu ide pokok/gagasan. Padu artinya hubungan antarkalimat saling berkaitan dan mendukung sebuah gagasan yang sama.
Perlu diketahui bahwa baik/buruknya sebuah paragraf tidak ditentukan oleh jumlah kalimat penyusunnya. Banyak atau sedikit jumlah kalimat itu bukan menjadi jaminan baiknya sebuah paragraf. yang lebih menentukan adalah ide/ gagasan yang disampaikan, serta hubungan antarkalimatnya.
- UNSUR-UNSUR PARAGRAF
Paragraf kalau kita sederhanakan mirip/menyerupai manusia. Unsur-unsur paragraf bisa kita samakan dengan unsur yang membangun manusia.
paragraf terdiri atas beberapa unsur sebagai berikut.
- Ide Pokok/gagasan Utama/gagasan pokok adalah masalah yang dibahas dalam sebuah paragraf. ide Pokok sama dengan pikiran manusia. Ide itu ada dan bisa diketahui kalau ada yang menyampaikan. Ide bisa diketahui jika disampaikan. begitu halnya ketika kita memikirkan sesuatu, jika tidak disampaikan orang juga tidak akan mengetahuinya. Ide itu masih abstrak, jadi masih perlu dijabarkan atau disampaikan melalui kalimat utama. oleh karena itu, jika ingin mencari gagasan utama maka tinggal mencari kalimat utamanya.
- Kalimat Utama adalah realisasi atau penyampaian dari gagasan. karena kalimat utama berupa penyampaian Ide, isi kalimat utama lebih umum dibandingkan dengan kalimat yang lain dalam paragraf.
- Kalimat Penjelas merupakan kalimat yang berfungsi untuk menjabarkan atau merinci kalimat utama. karena fungsinya sebagai penjelas, kalimat utama lebih sfesifik atau lebih rinci daripada kalimat utama.
- Judu secara sederhana adalah nama dari sebuah paragraf. Jadi judul paragraf selalu menggambarkan isi dari sebuah paragraf.
- JENIS PARAGRAF BERDASARKAN LETAK KALIMAT UTAMA
1. PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang gagasan utamanya
terletak di awal paragraf. Gagasan utama atau pokok persoalan dalam paragraf
tersebut diletakkan pada kalimat pertama atau kalimat kedua. Selanjutnya,
diikuti oleh kalimat pendukung terhadap gagasan utama tersebut. Dalam paragraf
deduktif, ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat diatur dengan ide yang
bersifat umum dan diletakkan pada kalimat pertama atau kedua dan diikuti ide
yang lebih khusus.
Ciri-ciri paragraf deduktif
• Letak kalimat utama di awal paragraf.
• Diawali dengan pernyataan umum disusul dengan uraian atau penjelasan khusus.
2. PARAGRAF INDUKTIF
Paragraf Indukstif adalah paragraf yang meletakkan gagasan
utamanya di akhir paragraf. Cara penataan parafraf induktif ini
adalah dengan caramenyusun ide-ide khusus dan diikuti dengan ide yang
bersifat umum yang biasanya berupa kalimat simpulan.
Ciri-ciri paragraf induktif
• Letak kalimat utama di akhir paragraf.
• Diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
• Paragraf induktif diakhiri dengan kesimpulan.
3. PARAGRAF CAMPURAN/VARIATIF (DEDUKTIF-INDUKTIF)
Paragraf campuran atau deduktif-induktif adalah paragraf
yang dimulai dengan pikiran utama, diikuti dengan penjelasan (penjebaran dari
pikiran utama), dan diakhiri dengan penegasan atau pengulangan inti
uraian.
Ciri-ciri Paragraf Campuran
• Pikiran utama terletak diawal atau diakhir paragraf
• Kalimat berikutnya berisi penjelasan dan uraian yang mendukung pikiran utama
• Akhir paragraf diakhiri dengan penegasan yang mendukung pikiran utama
4. PARAGRAF DESKRIPSI/NARASI
Paragraf Deskripsi/narasi adalah paragraf yang seluruh kalimatnya merupakan kalimat utama. Dalam paragraf ini, semua kalimat dianggap sama penting atau sama berperannya dalam paragraf sehingga tidak ada yang bisa dipilih untuk menjadi kalimat utamanya. Oleh karena itu, untuk menemukan ide pokoknya dilakukan dengan membuat simpulan dari apa yang disampaikan secara keseluruhan dalam paragraf.
Ciri-ciri Paragraf Deskripsi/narasi
- Pikiran utama terletak diseluruh kalimat
- Seluruh kalimatnya merupakan kalimat utama
- menentukan ide pokok dilakukan dengan membuat simpulan dari apa yang disampaikan.
- JENIS PARAGRAF BERDASARKAN ISI/POLA PENGEMBANGANNYA
A. PARAGRAF ARGUMENTASI
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang berisi ide/gagasan
dengan diikuti alasan yang kuat untuk menyakinkan pembaca
Ciri-ciri paragraf argumentasi
- bersifat
nonfiksi /ilmiah
- bertujuan
menyakinkan orang lain bahwa apa yang dikemukakan merupakan kebenaran
- dilengkapi
bukti-bukti berupa data, tabel, gambar dll
- ditutup
dengan kesimpulan
MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF ARGUMENTASI
- POLA PENGEMBANGAN SEBAB – AKIBAT adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai sebab yang diketahui lalu bergerak maju menuju pada suatu kesimpulan sebagai efek akibat.Ditandai dengan kata – kata sebab, karena, disebabkan, dikarenakan dll.
- POLA PENGEMBANGAN AKIBAT- SEBAB adalah paragraf yang mula-mula bertolak dari suatu peristiwa yang dianggap sebagai akibat yang diketahui. Kemudian bergerak menuju sebab-sebab yang mungkin telah menimbulkan akibat tadi.
CONTOH PARAGRAF ARGUMENTASI
1. Pola pengembangan sebab-akibat
Pencemaran lingkungan hampir terjadi di seluruh Indonesia,
terutama di kota-kota besar. Pencemaran itu, antara lain, polusi udara dari
kendaraan bermotor yang jumlahnya semakin banyak, pembuangan limbah industri
dari pabrik-pabrik yang tidak sesuai dengan prosedur, dan ulah masyarakat
sendiri yang sering membuang sampah sembarangan . Pencemaran tersebut dapat
mengakibatkan kerugian yang cukup besar. Misalnya udara menjadi kotor dan tidak
sehat, menyebarnya berbagai virus dan bakteri atau menjangkitnya wabah
penyakit, serta bencana banjir karena saluran-saluran air tersumbat oleh
sampah.
2. Pola pengembangan akibat-sebab
Jumlah anak jalanan di kota-kota besar semakin hari semakin
bertambah. Mereka memenuhi jalan-jalan utama di pusat kota dengan segala
tingkah dan aksinya. Berbagai macam cara mereka lakukan agar dapat bertahan
hidup di jalanan, dari cara yang sopan hingga yang paling brutal. Mereka
berkeliaran di jalan dan mencari hidup dengan cara meminta-minta. Fenomena
seperti ini mulai tampak menggejala ketika krisis ekonomi melanda negara kita.
Krisis yang berkepanjangan menjadi penyebab kesulitan hidup di segala
sektor/bidang.
B. PARAGRAF DESKRIPSI
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang melukiskan atau
menggambarkan sesuatu dengan tujuan agar pembaca seakan-akan bisa melihat,
mendengar, atau merasakan sendiri semua yang ditulis oleh penulis
CIRI-CIRI PARAGRAF DESKRIPSI
- Menggambarkan /melukiskan objek tertentu (orang, tempat, keindahan alam dll)
- Bertujuan agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek
MACAM /POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF DESKRIPSI
- Deskripsi objektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya tidak disertai dengan opini penulis
- Deskripsi subjektif adalah paragraf deskripsi yang dalam penggambaran objeknya disertai dengan opini penulis
- Deskripsi spasial adalah paragraf yang menggambarkan objek secara detail khususnya ruangan, benda,atau tempat
- Deskripsi waktu adalah paragraf yang dikembangkan berdasarkan waktu peristiwa cerita tersebut
CONTOH-CONTOH PARAGRAF DESKRIPSI
- Lapisan
ozon menipis. Hutan-hutan tropis mulai meranggas. Gurun makin luas.
Akibatnya suhu bumi meningkat, cuaca tidak menentu, dan bencana alam makin
sering datang. Kesimpulannya, bumi makin kritis. Siapa sesungguhnya yang
berperan dalam menjadikan planet bumi ini menjadi demikian ? Jawabnya
tentu manusia sendiri! (Deskripsi subjektif)
2. Dia memakai rok panjang warna cokelat. Betapa
sesuai benar dengan warna blus panjangnya. Rok dan blusnya seakan-akan menambah
keanggunan pribadinya. Jalannya sungguh santun memikat hati orang yang
memandang ( Deskripsi subjektif)
3. Pantai Nusa Penida memiliki tata keindahan alam yang
menarik, khususnya bagi wisatawan yang mendambakan suasana nyaman, tenang, jauh
dari kebisingan kota. Pohon-pohonnya rindang. Bentangan lautnya luas. Bagi
penyelam , Pantai Nusa Penida juga menawarkan keindahan ikan laut yang sedang
berenang. Pemda Bali harus menata dan mengelola Pantai Nusa Penida sebagai
tujuan wisata alternatif( Deskripsi objektif/tempat )
4. Jika diumpamakan permata, pesona pantai Nusa Penida bak
mutiara yang memantulkan cahaya putih kekuning-kuningan, namun jika diibaratkan
gadis maka pesonanya laksana sosok perawan kencur. Kiasan tersebut sepintas
memang kedengarannya seperti berlebihan, namun itulah sesungguhnya kata yang
paling tepat untuk menggambarkan pesona alam Pantai Nusa penida. (Deskripsi
subjektif/tempat)
5. Dalam waktu yang tidak lama. Aku mencoba
melirik orang-orang di sekelilingku. Di sebelah kiriku, seorang gadis cantik
berambut panjang. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Gadis itu berambut pirang,
berkulit kuning, dan berbibir tipis ( deskripsi objektif)
6. Tidak lama. Dengan rasa penasaran, kucoba melirik
orang-orang di sekelilingku. Di sebelah kiriku, seorang gadis berambut panjang
menarik hatiku. Sambil melirik, kuperhatikan dia. Rambutnya pirang, rambutnya
kuning indah, matanya memandang sayu, ditambah dengan bibirnya yang tipis, dia
membuat jantungku berdetak hebat. Rasanya, aku mengenalnya. Tapi di mana ?
(deskripsi subjektif)
7. Sungai ciliwung terletak di Jakarta. Sungai ini
mengalir di seluruh Jakarta. Sayangnya, Sungai Ciliwung dipenuhi tumpukan
sampah. Tumpukan sampah di sungai dihinggapi lalat. Lalat-lalat itu selalu
berterbangan ke perumahan warga dan membawa berbagai macam penyakit. Selain itu
tumpukan sampah juga menebarkan bau yang sangat menyengat. Sungguh pemandangan
yang sangat menyedihkan (Deskripsi spasial)
C. PARAGRAF EKSPOSISI
Paragraf ekspositif adalah paragraf yang bertujuan untuk
menjelaskan dan menerangkan sesuatu permasalahan kepada pembaca agar pembaca
mendapat gambaran yang sejelas-jelasnya tentang sesuatu permasalahan yang
dimaksud pengarang
CIRI-CIRI PARAGRAF
EKSPOSITIF
- bersifat nonfiksi/ilmiah
- bertujuan menjelaskan/memaparkan
- berdasarkan fakta
- tidak bermaksud mempengaruhi
MACAM/POLA PENGEMBANGAN PARAGRAF EKSPOSITIF
– pola umum-khusus
(deduksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal –hal yang bersifat
umum kemudian menjelaskan dengan kalimat –kalimat pendukung yang khusus
- pola khusus-umum (induksi)
Adalah paragraf yang dimulai dari hal-hal yang bersifat
khusus kemudian menjelaskan dengan kalimat-kalimat yang bersifat umum
- pola perbandingan
Adalah paragraf yang membandingkan dengan hal yang lain,
berdasarkan unsur kesamaan dan perbedaan, kerugian dengan keuntungan, kelebihan
dengan kekurangan. Kata hubung (jika dibandingkan dengan, seperti
halnya,demikian juga, sama dengan,selaras dengan,sesuai dengan)
- pola pertentangan/kontras
Adalah paragraf yang mempertentangkan dengan gagasan lain.
Kata hubung (biarpun, walaupun,berbeda,berbeda dengan, akan tetapi, sebaliknya,
melainkan, namun, meskipun begitu)
- pola analogi
Adalah paragraf yang menunjukkan kesamaan-kesamaan antara
dua hal yang berlainan kelasnya tetapi tetap memperhatikan kesamaan segi
/fungsi dari kedua hal tadi sebagai ilustrasi
- pola pengembangan proses
Adalah pola pengembangan paragraf yang ide pokok paragrafnya
disusun berdasarkan urutan proses terjadinya sesuatu
- pola pengembangan klasifikasi
Adalah pola pengembangan paragraf dengan cara mengelompokkan
barang-barang yang dianggap mempunyai kesamaan-kesamaan tertentu
- pola pengembangan contoh/ilustrasi
Adalah paragraf yang berfungsi untuk memperjelas suatu
uraian, khususnya uraian yang bersifat abstrak. Kata penghubung (contohnya,
umpamanya,misalnya)
- pola pengembangan difinisi
Adalah paragraf yang berupa pengertian atau istilah yang
terkandung dalam kalimat topik memerlukan penjelasan panjang lebar agar tepat
maknanya dilengkapi oleh pembaca
- pola sebab akibat
Adalah pola pengembangan dimana sebab bisa bertindak sebagai
gagasan utama, sedangkan akibat sebagai perincian pengembangannya. Atau
sebaliknya, akibat sebagai gagasan utama, sedangkan untuk memahami sepenuhnya
akibat itu perlu dikemukakan sejumlah sebab sebagai perinciannya
CONTOH-CONTOH PARAGRAF EKSPOSITIF
1. Ozone therapy adalah pengobatan suatu
penyakit dengan cara memasukkan oksigen murni dan ozon berenergi tinggi ke
dalam tubuh melalui darah.Ozone therapy merupakan
terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan, baik untuk menyembuhkan penyakit
yang kita derita maupun sebagai pencegah penyakit.(pola pengembangan definisi)
2. Sampai hari ke-8, bantuan untuk para korban gempa
Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihat di beberapa wilayah Bantul dan Jetis.
Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saat ini, warga Desa Piyungan hanya makan
singkong. Mereka mengambilnya dari beberapa kebun warga. Jika ada warga yang
makan nasi, itu adalah sisa-sisa beras yang mereka kumpulkan dibalik reruntuhan
bangunan. Kondisi seperti ini menunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang
merata. (pola pengembangan contoh)
3. Pemerintah akan memberikan bantuan rumah atau
bangunan kepada korban gempa. Bantuan pembangunan rumah atau bangunan tersebut
disesuaikan tingkat kerusakannya. Warga yang rumahnya rusak ringan mendapatkan
bantuan sekitar 10 juta.warga yang rumahnya rusak sedang mendapat bantuan
sekitar 20 juta. Warga yang rumahnya rusak berat mendapatkan sekitar 30 juta .
Calon penerima bantuan tersebut ditentukan oleh aparat desa setempat dengan
pengawalan dari pihak LSM (pola pengembangan klasifikasi)
4. Struktur suatu karangan atau buku pada hakikatnya
mirip atau sama dengan suatu pohon. Bila pohon dapat diuraikan menjadi batang,
dahan, ranting, dan daun, maka karangan atau buku dapat diuraikan menjadi tubuh
karangan, bab, sub – bab, dan paragraf. Tubuh karangan sebanding dengan batang,
bab sebanding dengan dahan, sub-bab sebanding dengan ranting, dan paragraf
sebanding dengan daun.(pola pengembangan analogi)
5.Seorang bayi dilahirkan dalam keadaan suci seperti kertas
putih. Bayi akan dibentuk pribadinya sesuai dengan didikan yang diterimanya
seperti kertas dapat diisi dengan berbagai hal sesuai dengan keinginan
pemiliknya. Bila bayi dididik dengan baik seperti kertas yang terisi dengan
hal-hal yang bermanfaat bagi siapa pun yang membacanya.Jadi, membentuk
kepribadian baik seorang anak ibarat menulisi kertas putih dengan hal-hal yang
bermanfaat (analogi)
6. Lagu-lagu tersebut kurang memperhatikan nilai yang
ingin ditanamkan paa diri anak dan lebih memperhatikan kebutuhan pasar. Jadi,
temanya bersifat temporer karena mengikuti perubahan selera pasar. Unsur
kesamaan yang masih ditemukan dalam kedua kelompok lagu ini ialah para pencipta
lagu masih berusaha menciptakan irama yang gembira dan ritme yang sederhana,
seperti dalam kehidupan anak-anak itu sendiri. (pola pengembangan perbandingan)
D. PARAGRAF PERSUASIF
Paragraf persuasif adalah paragraf yang bertujuan meyakinkan
dan membujuk seseorang atau pembaca agar melaksanakan /menerima keinginan
penulis.
CIRI-CIRI PARAGRAF PERSUASIF
- ada fakta/bukti untuk mempengaruhi/membujuk pembaca
- bertujuan mendorong, mempengaruhi dan membujuk pembaca
- menggunakan bahasa secara menarik untuk memberikan sugesti
(kesan) kepada pembaca
CONTOH-CONTOH PARAGRAF PERSUASI
1. Beras organik lebih menguntungkan daripada beras
nonorganik . Mutu beras organik lebih sehat , awet, dan lebih enak. Selain itu,
beras organik tidak mencemari lingkungan karena tidak menggunakan bahan kimia.Keuntungan
yang didapat para petani beras organik juga lebih tinggi. Petani beras organik
mendapatkan keuntungan 34 % dari biaya prduksi, sedangkan petani beras
nonorganik hanya mendapat keuntungan 16 % dari biaya produksi. Oleh karena itu,
mari kita bertani dengan cara organik agar lebih mnguntungkan dan dapat
meningkatkan taraf hidup.
2. Tidak dapat disangkal bahwa praktik berpidato
menjadi semacam “obat kuat’ untuk membangun rasa percaya diri. Jika rasa
percaya diri itu sudah besar, kita dapat tampil tenang tanpa digoda rasa malu,
takut, dan grogi. Ketenangan inilah yang menjadi modal utama untuk meraih
keberhasilan pidato. Oleh karena itu, marilah kita melaksanakn praktik
berpidato agar kita segera memperoleh keterampilan atau bahkan kemahiran
berpidato.
E. PARAGRAF NARATIF
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang menceritakan
serangkaian peristiwa yang disusun menurut urutan waktu terjadinya
Ciri-ciri paragraf naratif
- Ada tokoh, tempat, waktu, dan suasana yang diceritakan
- Mementingkan urutan waktu maupun urutan peristiwa
- Tidak hanya terdapat dalam karya fiksi (
cerpen,novel,roman) tetapi juga terdapat dalam tulisan nonfiksi (biografi,
cerita nyata dalam surat kabar,sejarah,riwayat perjalanan)
Macam / pola pengembangan paragraf naratif
- Narasi
ekspositoris/nonfiksi/informatif adalah cerita yang benar-benar terjadi
(cerita kepahlawanan, sejarah, biografi/otobiografi, cerita nyata dalam
surat kabar)
- Narasi
sugestif/fiksi/artistik adalah cerita yang menonjolkan khayalan sehingga
pembaca terkesan dan tertarik dan seakan-akan terhayut,bahkan merasa mengalami
cerita tersebut( cerpen, novel dll)
Contoh-contoh paragraf naratif
- Pernah
suatu ketika aku bermimpi bertemu seorang kakek berjenggot panjang yang
menyuruhku untuk pergi ke arah timur . Aku tidak mengerti apa maksudnya.
Sesudah bangun , keinginan untuk memenuhi perintah si kakek itu seperti
tidak terbendung. Aku harus pergi ke arah timur. Timur…timur mana ?
Jakarta Timur? ……( Narasi sugestif)
2. Patih Pranggulang menghunus pedangnya. Ia
mengayunkan pedang itu dengan cepat ke tubuh Tunjungsekar. Tapi aneh, sebelum
mengenai tubuh Tunjungsekar, pedang itu jatuh ke tanah. Patih Pranggulang
memungut pedang dan membacokkan lagi ke tubuh Tunjungsekar.Tiga kali Patih
Pranggulang melakukan hal itu. Akan tetapi semuanya gagal (Narasi sugestif)
3. Hari-hariku sebagai pekerja perempuan di perusahaan
industri makanan olahan sangat padat dan melelahkan. Bayangkan pagi-pagi sekali
aku harus bangun dan menyiapkan sarapan anak-anakku. Sebelumnya, aku tentu
harus memandikan mereka karena anak-anakku masih kecil. Sambil aku ganti baju
kerja, aku sempatkan menyuapi anakku yang paling kecil. Setelah beres urusan
rumah, segera aku berlari untuk mengejar angkutan yang mengangkutku ke jalan
raya yang dilalui bus.(Narasi ekspositoris)
4. Ratusan warga mengalami keracunan. Musibah itu terjadi
enam jam setelah mereka menikmati hidangan dalam hajatan sunatan di rumah
Slamet Riyadi (38), warga Desa Jompo Kulon, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten
Banyumas, Jawa Tengah. Sekitar 200 penduduk dari beberapa desa dibawa ke rumah
sakit di puskesmas. Tak ada korban meninggal dalam musibah tersebut. ( Narasi
ekspositoris)
0 komentar:
Posting Komentar