Jumat, 09 Juli 2010

FUNGSI DAN KOMPONEN KURIKULUM

  1. Fungsi Kurikulum

Ada beberapa fungsi dari kurikulum, antara lain.

1. sebagai tolak ukur penentuan kebijakan pendidikan

2. sebagai tolak ukur penentuan kelulusan

3. sebagai pedoman kegiatan pendidikan secara keseluruhan.

4. untuk menyiapkan alat dan guru untuk mencapai tujuan pendidikan.

5. bagi guru sebagai pedoman kerja dalam menyusun rencana pengajaran.

6. untuk mengembangkan individu, mengembangkan potensi yang ada pada diri anak secara optimal.

7. alat pencapaiaan tujuan pengajaran atau pendidikan.

8. sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasikan pelajaran.

9. untuk menyiapkan guru dan untuk mencapai tujuan.

10. sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan belajar mengajar.

11. menurut Prof. A. Beauchamp, fungsi kurikulum adalah

- sebagai dokumen yang dipersiapkan untuk maksud penerapan tujuan dan cakupan, serta urutan isi budaya yang dipilih demi maksud pencapaiaan tujuan terpilih.

- Sebagai suatu sistem yang mempunyai maksud sebagai pengembangan suatu implementasi kurikulum.

- Sebagai suatu bidang studi atau kajian.

12. menurut Drs. Hendyat Soetopo dan Drs. Wasty Soemant, fungsi kurikulum adalah.

- pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi yaitu memperbaiki situasi belajar.

- Pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi dalam menciptakan situasi untuk menunjang situasi belajar anak ke arah yang lebih baik.

- Pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi dalam memberikan bantuan kepada guru untuk memperbaiki situasi mengajar.

- Sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum lebih lanjut.

- Sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi kemajuan belajar mengajar.

13. bagi orang tua siswa, kurikulum digunakan untuk membantu usaha sekolah dalam memajukan anak mereka

  1. Komponen Kurikulum

Kurikulum sebagai suatu sistem keseluruhan memiliki komponen-komponen yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya, yakni : (1) Tujuan, (2) Materi, (3) Metode, (4) organisasi, dan (5) Evaluasi.

    1. Tujuan kurikulum

Tujuan kurikulum tiap tiap satuan pendidikan harus mengacu ke arah pencapaian tujuan pendidikan nasional, sebagaimana telah ditetapkan dalam Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan nasional. Dalam skala yang lebih luas, kurikulum merupakan suatu alat pendidikan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas. Kurikulum menyediakan kesempatan yang luas bagi peserta didik untuk mengalami proses pendidikandan pembelajaran untuk mencapai target tujuan pendidikan nasional, khusunya dan sumber daya manusia yang berkualitas umumnya. Tujuan ini dikategorikan sebagai tujuan umum kurikulum.

    1. Materi Kurikulum

Materi kurikulum pada hakikatnya adalah isi kurikulum. Dalam undang-undang pendidikan tentang sistem pendidikan nasional telah ditetapkan bahwa “isi kurikulum merupakan bahan kajian dan pelajaran untuk mencapai tujuan penyelenggaraan yang bersangkuatan dalam rangka upaya mencapai tujuan pendidikan nasional” (Bab IX, Ps.39). sesuai dengan rumusan tersebut, isi kurikulum dikembangkan dan disusun berdasarkan prinsip-prinsip berikut.

a materi kurikulum berupa bahan pembelajaran yang terdiri dari bahan kajian atau topik-topik pelajaran yang dapat dikaji oleh siswa dalam proses belajar dan pembelajaran.

b Materi kurikulum mengacu pada pencapaiaan tujuan masing-masing satuan pendidikan. perbedaan dalam ruang lingkup dan urutan bahan pelajaran disebabkan oleh perbedaan tujuan satuan pendidikan tersebut.

c Materi kurikulum diarahkan untuk mencapai tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, tujuan pendidikan nasional merupakan target tertinggi yang hendak dicapai melalui penyampaiaan materi kurikulum.

Materi kurikulum mengandung aspek-aspek tertentu sesuai dengan tujuan kurikulum yang meliputi :

1) Teoti, ialah seperangkat konstruk atau konsep, definisi dan preposisi yang saling berhubungan, yang menyajikan pendapat sistenatik tentang gejala dengan menspesifikasi hubungan-hubungan antara variabel-variabel dengan maksud menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut.

2) Konsep, adalah suatu abstraksi yang dibentuk oleh generalisasi dari kekhususan-kekhususan. Konsep adalah definisi singkat dari sekelompok fakta atau gejala.

3) Generalisasi, adalah kesimpulan umum berdasarkan hal-hal yang khusus, bersumber dari analisis, pendapat atau pembuktian dalam penelitian.

4) Prinsip, adalah ide utama, pola skema yang ada dalam materi yang mengembangkan hubungan antara beberapa konsep.

5) Prosedur, adalah suatu seri langkah-langkah yang berurutan dalam materi pelajaran yang harus dilakukan oleh siswa.

6) Fakta, adalah sejumlah informasi khusus dalam materi yang dianggap penting, terdiri dari terminologi, orang dan tempat, dan kejadian.

7) Istilah, adalah kata-kata perbendaharaan yang baru dan khusus yang diperkenalkan dalam materi.

8) Contoh atau illustrasi, ialah suatu hal atau tindakan atau proses yang bertujuan untuk memperjelas suatu uraian atau pendapat.

9) Definisi, adalah penjelasan tentang makna atau pengertian tentang suatu hal/suatu kata dalam garis besarnya.

10) Preposisi, adalah suatu pernyataan atau theorem, atau pendapat yang tak perlu diberi argumentasi. Preposisi hampir sama dengan asumsi dan paradigma ( Oemar Hamalik, 1989, h. 84 – 86).

    1. Metode

Metode adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan kurikulum. Metode atau strategi pembelajaran menempati fungsi yang penting dalam kurikulum, karena memuat tugas-tugas yang perlu dikerjakan oleh siswa dan guru. Karena itu penyusunan hendaknya berdasarkan analisa tugas yng mengacu pada tujuan kurikulum dan berdasarkan prilaku awal siswa. Dalam hubungan ini ada tiga alternatif pendekatan yang dapat digunakan, yakni :

a pendekatan yang berpusat pada mata pelajaran, dimana materi pembelajaran terutama bersumber dari mata ajaran. Penyampaiannya dilakukan melalui komunikasi antara guru dan siswa. Guru sebagai penyampai pesan atau komunikator. Siswa sebagai penerima pesan. Bahan pelajaran adalah pesan itu sendiri. Dalam rangkaiaan komunikasi tersebut dapat digunakan berbagai metode mengajar.

b Pendekatan yang berpusat pada siswa. Pembelajaran dilaksanakan berdasarkan kebutuhan, minat dan kemampuan siswa. Dalam pendekatan ini lebih banyak digunakan metode dalam rangka individualisasi pembelajaran. Seperti belajar mandiri, belajar moduler, paket belajar dan sebagainya.

c Pendekatan berorientasi pada kehidupan masyarakat. Pendekatan ini bertujuan mengintegrasikan sekolah dan masyarakat dan untuk memperbaiki kehidupan masyarakat. Prosedur yang ditempuh adalah dengan mengundang masyarakat ke sekolah atau siswa berkunjung ke masyarakat. Metode yang digunakan terdiri dari karyawisata, narasumber, kerja pengalaman, survei, proyek pengabdiaan/pelayanan masyarakat, berkemah dan unit.

    1. Organisasi Kurikulum

Organisasi kurikulum terdiri dari beberapa bentu yang masing-masing memiliki ciri tersendiri.

a. mata pelajaran terpisah-pisah (isolated subject)

Kurikulum terdiri dari sejumlah mata ajaran yang terpisah-pisah. Tiap mata ajaran disamapaikan sendiri-sendiri tanpa ada hubungannya dengan mata ajaran lainnya. Masing-masing diberikan pada waktu tertentu, dan tidak mempertimbangkan minat, kenutuhan, dan kemampuan siswa serta materi yang diberikan sama.

b. Mata ajaran-mata ajaran berkorelasi (correlated)

Korelasi diadakan sebagai upaya untuk mengurangi kelemahan-kelemahan sebagai akbat pemisahan mata ajaran. Prosedur yang ditempuh adalah menyampaiakan pokok-pokok yang saling berkorelasi guna memudahkan siswa memahami pelajaran tersebut.

c. Bidang studi (broad field)

Beberapa mata ajaran yang sejenis dan memiliki ciri-ciri yang sama dikorelasikan/difungsikan dalam satu bidang pengetahuan.

d. Program yang berpusat pada anak (childecentered program)

Program ini adalah orientasi baru, dimana kurikulum dititik beratkan pada kegiatan-kegiatan peserta didik, bukan pada mata ajaran. Guru menyampaikan program yang meliputi kegiatan-kegiatan yang menyajikan kehidupan-kehidupan anak.

e. Core program

Core artinya inti atau pusat. Core program adalah suatu program inti berupa suattu unit atau masalah. Masalah itu diambil dari suatu mata ajaran tertentu.

f. Eclectig program

Electig program adalah suatu program yang mecari keseimbangan antara organisasi kurikulum yang berpusat pada mata ajaran dan yang berpusat pada peserta didik.

    1. Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu komponen kurikulum, karena kurikulum adalah pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar. Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat mengenai penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar siswa. Berdasarkan informasi itu dapat dibuat keputusan tentang kurikulum itu sendiri, pembelajaran, kesulitan, dan upaya pembimbingan yang perlu dilakukan. Aspek-aspek yang perlu dinilai bertitik tolak dari aspek-aspek tujuan yang hendak dicapai, baik tujuan kurikulum, tujuan pembelajaran dan tujuan belajar siswa.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators