Berbicara mengenai kalimat majemuk selalu menjadi momok yang cukup menakutkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Hal ini saya ketahui saat mengajarkan mengenai kalimat majemuk, khusunya kalimat majemuk bertingkat.
Munurut saya, secara sederhana Kalimat Majemukkalimat majemuk bisa diartikan sebuah kalimat tunggal yang mengalami perluasan atau pengembangan salah satu fungsi dalam kalimat tunggal tersebut. Perluasan yang terjadi bisa mencakup Subjek, predikat, objek, maupun keterangan yang ada.
Munculnya kalimat majemuk bertingkat tidak jauh terlepas dari pengembangan atau perluasan salah satu unsur fungsi dalam kalimat tunggal. Terjadinya perluasan ini menyebabkn adanya perbedaan kedudukan antar klausa dalam kalimat tersebut, sehingga muncullah kalimat majemuk bertingkat.
Misal kita buat sebuah pola pembentukan sederhana dari kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk bertingkat, sebagai berikut.
ADIK BERMAIN TADI PAGI
untuk menjadikannya kalimat majemuk bertingkat perlu dilakukan peruasan, kita ambil keterangan sebagai unsur yang akan diperluas.
TADI PAGI (Untuk memperluas, tambahkan atau gantikan dengan unsur yang lain)
TADI PAGI-----KETIKA AYAH BERANGKAT KE KANTOR---
Klausa KETIKA AYAH BERANGKAT KE KANTOR (mengandung unsur S-P-K)
maka setelah kita gabungkan kembali,
ADIK BERMAIN KETIKA AYAH BERANGKAT KE KANTOR (terbentuklah kalimat majemuk bertingkat perluasan keterangan)
Oleh karena itu, jenis kalimat majemuk bertingkat itu disesuaikan dengan perluasan yang terjadi pada salah satu unsur dalam kalimat tersebut.
- Kalimat Majemuk Bertingkat Perluasan Subjek; kalimat majemuk yang mengalami perluasan pada fungsi subjek pada kalimat tunggalnya.
- Kalimat majemuk Perluasan Predika; kalimat majemuk yang mengalami perluasan pada fungsi subjek.
- Kalimat Majemuk Perluasan Objek; kalimat majemuk yang mengalami perluasan pada fungsi objeknya.
- Kalimat Majemuk Perluasan Keteragan; kalimat majemuk yang mengalami perluasan pada fungsi keteragannya.