Selasa, 25 Juni 2013

Kalimat Sumbang

Setiap siswa dihadapkan dengan soal-soal bahasa Indonesia, selalu saja muncul pertanyaan yang terus menerus sama antarsiswa yang satu dengan lainnya, antartingkat, yaitu soal bahasa Indonesia yang panjang dengan jawaban yang mirip dalam setiap pilihannya. Selain itu, permasalahan mengenai paragraf yang banyak juga menjadi problematika yang pelik bagi siswa. Sebagai seorang pengajar bahasa Indonesia, tentu saja kita harus mampu memberikan argumen yang tepat dan bijak untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan serta keluhan siswa.
Salah satu soal yang kerap muncul dalam soal ulungan umum maupun UN tingkat SMP maupun SMA adalah  kalimat sumbang dalam sebuah paragraf. Secara sederhana, kalimat sumbang adalah kalimat yang terlepas atau tidak mengacu pada ide pokok yang disampaikan dalam sebuah paragraf. Kalimat sumbang adalah kalimat yang tidak mendukung kalimat utama atau kalimat di luar jalur pokok pembicaraan. Untuk menentukan kalimat ini kita harus menentukan kalimat utama/ide pokok suatu paragraf.
Selain itu, kalimat sumbang atau kalimat yang tidak padu dapat juga diartikan sebagai kalimat yang benar-benar didasarkan pada prinsip manasuka yang tidak memiliki sangkut paut, menyimpang bahkan bertolak belakang dengan ide pokok suatu paragraf.
Mengapa dalam suatu kalimat bisa terdapat kalimat sumbang? Kalimat sumbang ini dapat ditimbulkan oleh suatu ketidaksengajaan penulis, bahkan disengaja oleh penulis. Unsur kesengajaan ini misalnya seseorang menulis novel lepas, cerita-cerita humor untuk memberikan umpan klasik kepada pembacanya.
Tentu saja munculnya kalimat sumbang tersebut mengganggu unsur kepaduan dalam sebuah paragraf. Jika hal ini dibiarkan terus terjadi, maka akan menyebabkan paragraf yang kita buat menjadi tidak baku.

Perhatikan contoh berikut!
Contoh 1
(1) Tanaman perlu perawatan. (2) Merawat tanaman dapat dilakukan dengan cara memberi pupuk, menyirami setiap hari, dan menyiangi rumput yang menggangu pertumbuhannya. (3) Rumput ada yang dijadikan obat. (4) Tanaman akan tumbuh dengan baik apabila perawatan tanaman dilakukan dengan sungguh-sungguh.

Contoh 2
1) Ardi tampak murung, meskipun perpisahan berlangsung sangat meriah. 2) Ardi memang pantas bersedih karena cita-citanya untuk menjadi seorang sarjana pertanian kandas 3) Orang tuanya tak sanggup lagi membiayai sekolahnya. 4) Ayahnya menyarankan agar Ardi memilih jurusan mesin saja.

Contoh 3
(1) Sebagai bangsa Indonesia, sudah semestinya kita mengenal tokoh-tokoh pahlawan, yaitu orang yang berjuang dan berjasa dalam membangun negara kita. Indonesia. (2) Di dalam sinetron yang ditayangkan di televisi tokoh yang berjiwa pahlawan tidak digambarkan menurut semestinya. (3) Kita dapat  mengenal tokoh pahlawan melalui berita atau cerita guru, buku-buku sejarah Indonesia atau boigrafinya.(4) Mengetahui tokoh dan perjuangan dapat memberikan keteladanan kepada kita. (5) Disamping itu, untuk menambah rasa patriotik.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators