Salah satu materi yang masih menjadi momok menakutkan bagi siswa sekolah, baik yang SMP maupun SMA adalah matei pembelajaran mengenai penggunaan huruf kapital dan miring. Siswa biasanya masih meraba-raba penggunaan yang tepat berdasaran buku atau bahkan berdasarkan referensi lain yang pernah dibacanya. Padahal, semua aturan mengenai penggunaan huruf kapital sudah disampaikan cukup jelan dalam EYD. Berikut ini penulis akan mencoba menyampaikan atura penggunaan hurup kapital dan miring yang diperoleh dari EYD yang diterbitkan Psat Bahasa Jakarta.
1. Huruf kapital
atau huruf besar
A. Huruf kapital
atau huruf besar dipakai sebagai huruf pertama kata pada awal kalimat.
Misalnya:
Kami menggunakan barang produksi dalam negeri.
Siapa yang datang tadi malam?
Ayo, angkat tanganmu tinggi-tinggi!
B. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung.
Misalnya:
Adik bertanya, ”Kapan kita ke Taman Safari?”
Bapak menasihatkan, ”Jaga dirimu baik-baik, Nak!”
C. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan dan
nama kitab suci, termasuk ganti untuk Tuhan.
Misalnya:
Allah, Yang Mahakuasa, Islam, Kristen, Alkitab, Quran, Weda,
Injil.
Tuhan akan menunjukkan jalan yang benar kepada hambanya.
Bimbinglah hamba-Mu, ya Tuhan, ke jalan yang Engkau beri
rahmat.
D. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan, keturunan, dan
keagamaan yang diikuti nama orang.
Misalnya:
Haji Agus Salim, Imam Syafii, Nabi Ibrahim, RadenWijaya.
E. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang diikuti nama
orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang, nama instansi, atau nama
tempat.
Misalnya:
Presiden Yudhoyono, Mentri Pertanian, Gubernur Bali.
Profesor Supomo, Sekretaris Jendral Deplu.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama jabatan
dan pangkat yang tidak diikuti nama orang, nama instansi, atau nama tempat.
Misalnya:
Siapakah gubernur yang baru dilantik itu?
Kapten Amir telah naik pangkat menjadi mayor.
Keponakan saya bercita-cita menjadi presiden.
F. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang.
Misalnya:
Albar Maulana
Kemal Hayati
Muhammad Rahyan
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang
yang digunakan sebagai nama jenis atau satuan ukuran.
Misalnya:
mesin diesel
10 watt
2 ampere
5 volt
G. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa-bangsa dan bahasa. Perlu
diingat, posisi tengah kalimat, yang dituliskan dengan huruf kapital hanya
huruf pertama nama bangsa, nama suku, dan nama bahasa; sedangkan huruf pertama
kata bangsa, suku, dan bahasa ditulis dengan huruf kecil.
Penulisan yang salah:
Dalam hal ini Bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim Suku Melayu sejak ….
…. memakai Bahasa Spanyol sebagai ….
Penulisan yang benar:
Dalam hal ini bangsa Indonesia yang ….
…. tempat bermukim suku Melayu sejak ….
…. memakai bahasa Spanyol sebagai ….
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama nama
bangsa, suku, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan.
Misalnya:
keinggris-inggrisan
menjawakan
bahasa Indonesia
H. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya, dan peristiwa
sejarah.
Misalnya:
tahun Saka
bulan November
hari Jumat
hari Natal
perang
Dipenogoro
Huruf kapital tidak dipakai sebagi huruf pertama peristiwa
sejarah yang tidak dipakai sebagai nama.
Misalnya:
Ir. Soekarno dan Drs. Moehammad Hatta
memproklamasikankemerdekaan Indonesia.
Perlombaan persenjataan nuklir membawa risiko pecahnyaperang
dunia.
I. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama nama khas dalam geografi.
Misalnya:
Salah Benar
teluk Jakarta Teluk Jakarta
gunung Semeru Gunung Semeru
danau Toba Danau Toba
selat Sunda Selat Sunda
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah
geografi yang tidak menjadi unsur nama diri.
Misalnya:
Jangan
membuang sampah ke sungai.
Mereka mendaki
gunung yang tinggi.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama
geografi yang digunakan sebagai nama jenis.
Misalnya:
garam inggris
gula jawa
soto madura
J. Huruf
kapital dipakai sebagai huruf pertama semua unsur nama negara, nama resmi
badan/
lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan, serta nama
dokumen resmi.
Misalnya:
Departemen
Pendidikan Nasional RI
Majelis
Permusyawaratan Rakyat
Undang-Undang
Dasar 1945
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata yang
bukan nama resmi lembaga pemerintah, ketatanegaraan, badan, serta nama dokumen
resmi.
Perhatikan penulisan berikut.
Dia menjadi
pegawai di salah satu departemen.
Menurut
undang-undang, perbuatan itu melanggar hukum.
K. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf kapital setiap unsur bentuk ulang sempurna yang terdapat
pada nama badan/ lembaga.
Misalnya:
Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Yayasan Ilmu-Ilmu Sosial.
L. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur kata ulang
sempurna) dalam penulisan nama buku, majalah, surat kabar, dan judul karangan,
kecualikata seperti di, ke, dari, dan, dalam, yang, untuK yang tidak terletak
pada posisi awal.
Misalnya:
Idrus menulis
buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.
Bacalah
majalah Bahasa dan Sastra.
Dia agen surat
kabar Suara Pembaharuan.
Ia menulis
makalah ”Fungsi Persuasif dalam Bahasa Iklan Media Elektronik”.
M. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan seperti Bapak,
Ibu, Saudara, Kakak, Adik, Paman, yang
dipakai dalam penyapaan dan pengacuan.
Misalnya:
”Kapan Bapak
berangkat?” tanya Nining kepada Ibu.
Para ibu
mengunjungi Ibu Febiola.
Surat Saudara
sudah saya terima.
Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama kata
penunjuk hubungan kekerabatan yang dipakai dalam penyapaan.
Misalnya:
Kita semua
harus menghormati bapak dan ibu kita.
Semua kakak
dan adik saya sudah berkeluarga.
N. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat, dan sapaan.
Misalnya:
Dr. : doktor
M.M. : magister manajemen
Jend. : jendral
Sdr. : saudara
O. Huruf kapital
dipakai sebagai huruf pertama kata ganti Anda.
Misalnya:
Apakah
kegemaran Anda?
Usulan Anda
telah kami terima.
2. Huruf Miring
A. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang
dikutip dalam karangan.
Misalnya:
majalah Prisma
tabloid Nova
Surat kabar
Kompas
B. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,
atau kelompok kata.
Misalnya:
Huruf pertama
kata Allah ialah a
Dia bukan
menipu, melainkan ditipu
Bab ini tidak
membicarakan penulisan huruf kapital.
C. Huruf miring
dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata ilmiah atau ungkapan asing, kecuali
yang sudah disesuaikan ejaannya.
Misalnya:
Nama ilmiah
padi ialah Oriza sativa.
Politik devide
et impera pernah merajalela di benua hitam itu.
Akan tetapi, perhatikan penulisan berikut.
Negara itu telah mengalami beberapa kudeta (dari coup d’etat)
1 komentar:
slot marine88 ในด้านการบริการเกม คาสิโนออนไลน์ pg slot เกมระบบแท้ เมืองนอก ที่ผ่านการยืนยันอย่างแม่นยำ และก็ มีลิขสิทธิ์จริง ทุกเกม ไม่ว่าจะเป็น หมวด เกมคาสิโน สด บาคาร่า
Posting Komentar