Sabtu, 21 Mei 2011

Hubungan Semantis Antarklausa dalam KMB


1. Hubungan Waktu
Klausa subordinatif ini menyatakan waktu terjadinya peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam kalusa utama.
a. waktu batas permulaan
menggunakan subordintor: sejak dan sedari
contoh:
- Mangut mulai tertarik pada wanita cantik sejak ia mulai belajar di SMP
- Sedari saya masih di SMP, saya sudah tidak suka matematika
- Sejak ditinggal istrinya, kehidupan pak Burhan berubah total.
- Sedari Roy masih di SMP, dia sudah menaruh hati kepada Wati.
- Pariawan sudah terbiasa mempermainkan wanita sedari diputusi oleh Echa.
b. waktu bersamaan
menunjukan bahwa peristiwa atau keadaan yang dinyatakan dalam klausa utama dan klausa subordinatif yang terjadi pada waktu yang bersamaan atau hampir sama. Subordinator (se) waktu, tatkala, seraya, serta, selagi, sementara, selama, sambil, dan ketika.
Contoh :
- Pencurian itu terjadi (se) waktu Budi tertidur lelap
- Tutik belajar sintaksis sambil mendengarkan musik
- Pertarungan sengit terus terjadi selama ronde ke tiga berlangsung.
- Yoga memeluk Ocaha seraya mencium bibirnya.
- Warga terus mengejar pencuri itu, sementara pak kades menghubungi polisi.
c. waktu berurutan
menunjukan bahwa yang dinyatakan dalam klausa utama lebih dahulu atau lebih kemudian daripada yang dinyatakan dalam klausa subordinatif. Subordinator : sebelum, setelah, sesudah,seusai,begitu, dan sehabis.
Contoh :
- Begitu dia datang, seluruh hadirin bertepuk tangan
- Sehabis makan, Budi langsung mencuci tangan
- Sebelum meninggalkan kelas, siswa melakukan doa bersama.
- Begitu melindas paku, ban motor Iwan langsung meledak.
- Seusai mengajukan pertanyaan, Aries langsung meninggalkan pertemuan itu.
d. waktu batas akhir
dipakai untuk menyatakan ujung suatu proses, dan subordinator : hingga dan sampai.
Contoh :
- Kami terus berjalan sampai kami tiba di sekolah
- Aries mengurus kambing-kambingnya sampai ayahnya pulang dari pasar.
- Kerusuhan itu terus terjadi hingga polisi datang ke tempat itu.
- Motornya terus saja tidak mau hidup sampai ada montir yang memperbaiki.
- Film itu terus diputar hingga tengah malam
2. Hubungan Syarat
Terjadi dalam kalimat yang kalusa subordinatnya menyatakan syarat terlaksananya apa yang disebut dalam klausa utama. Subordinator : jika(lau), seandainya, andaikata,andaikan, dan asal (kan).
Contoh :
- Hatiku bertambah sakit apabila aku melihatnya bermesran.
- Dia akan datang kalau diundang
- Perusahannya akan tertolong, asalkan ada perusahan besar yang menyuntikan dana.
- Kenakalan remaja tidak akan terjadi jikalau ada peran aktif dari orang tua.
- Penyakitnya tidak akan kumat andaikata dia mau mendengarkan nasehat anaknya.
3. Hubungan Pengandaian
Terdapat dalam kalimat majemuk yang klausa subordinatifnya menyatakan pengandaiaan apa yang dinyatakan klausa utama. Subordinator : seandainya, andaikata, andaikan,sekiranya,jangan-jangan, dan kalau-kalau.
Contoh :
- Seandainya dia datang tepat waktu, kita tdak akan terlambat ke sekolah.
- Dia terus saja mual-mual, jangan-jangan ia hamil.
- Motornya tidak akan mogok, andaikan dia ingat membeli bensin.
- Pariawan terus saja mengejar kereta itu, kalau-kalau masih belum berangkat.
- Seandainya dia tidak bangun kesiangan, sekarang pasti dia sudah mengikuti ujian akhir.
4. Hubungan Tujuan
Terdapat dalam kalimat yang subordinatifnya menyatakan suatu tujuan atau harapan dari apa yang disebut dalam klausa utama. Subordinator : agar, supaya, untuk, dan biar.
Contoh :
- kami datang kesingaraja agar bisa mendapat ilmu.
- Anton kuliah di jurusan bahasa Indonesia supaya menjadi guru
- Kepergian mbah marijan untuk menyelamatkan penduduk gunung merapi.
- Somad terus saja belajar untuk meningkatkan prestasinya.
- Dia terus saja melukai tangannya biar mendapat perhatian orang tuanya.
5. Hubungan Konsesif
Terdapat dalam kalimat majemuk yang klausa subordinatifnya mengandung pernyataan yang tidak akan mengubah apa yang dinyatakan dalam klausa utama. Subordintor : walau(pun), meski(pun), sekalipun, biar(pun), kendati (pun), dan sungguhpun.
Contoh :
- Walaupun kakinya terkilir, dia tetap melanjutkan untuk berlari.
- Mbah Marijan tetap berangkat ke Gunung merapi sekalipun masyarakat melarangnya
- Stonner akan tetap menjadi juara Moto GP, meskipun banyak lawan menguntitnya.
- Yoga terus saja berlari meskipun kakinya terluka.
- Dia tetap makan daging, kendati kolesterolnya tinggi.
6. Hubungan Pembandingan
Terdapat dalam kalimat majemuk yang klausa subordinatifnya menyatakan pembandingan, kemiripan, atau preferensi antara apa yang dinyatakan pada klausa utama dengan apa yang dinyatakan pada klausa subordinatif itu sendiri. Subordinator : seperti, ibarat, bagaikan, laksana, sebagaimana, daripada, dan alih-alih.
Contoh :
- Alih-Alih berjalan kaki, ia memilih naik angkot.
- Dia menggeliat kesakitan laksana cacing kepanasan.
- Burhan sangat mencintai bunga daripada istrinya sendiri.
- Aku akan menyayangi kamu, sebagaimana kamu menyayangiku.
- Daripada bermain, novi lebih senang menonton film di bioskop.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Dcreators